wb_sunny

Breaking News

Telah Dibuka Pendaftaran Inden SMP Pondok Pesantren Tahfidz Global Jakarta Beasiswa Penuh Sampai Lulus Call/WA 0813-2248-2220 | Pesan Kue dan Catering untuk Acara atau Hajatan Daerah Depok dan Jakarta WA Mr Gajah 0895-0136-6671 | Desain dan Cetak Kebutuhan Bisnis Anda, Kami Kerjakan dan Hasilnya Dikirim ke Alamat Anda WA 0895-3505-29794 | Bisnis Anda Ingin Tampil Di SIni dan Dikenal Lebih Luas di Jakarta dan Sekitar? Iklankan di Sini Sekarang! Hubungi Kita di media@medianetwork.my.id | 081288284898

Sinergi BMH dan Nano Bank Syariah Perkuat Fondasi Indonesia Emas

Sinergi BMH dan Nano Bank Syariah Perkuat Fondasi Indonesia Emas


JAKARTA —
Dalam dinamika kebangsaan yang menuntut kolaborasi lintas sektor, sinergi antara lembaga dakwah, pendidikan, dan ekonomi syariah menjadi salah satu pilar penting dalam memperkuat ketahanan moral dan sosial bangsa. 

Semangat itu tergambar dalam kegiatan Kajian Akbar bertema “Membangun Keluarga Berkah, Melahirkan Generasi Emas yang Amanah” yang digelar oleh Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitul Maal Hidayatullah (BMH) pada Selasa (21/10/2025), di Aula Serbaguna 2 Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.

Acara ini menjadi bagian dari rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) ke-6 Hidayatullah yang tidak hanya menjadi forum kepemimpinan, tetapi juga wadah penguatan sinergi nasional antar-elemen umat dan bangsa. Hadir ratusan peserta dari berbagai wilayah, menandakan antusiasme masyarakat terhadap agenda spiritual yang berdampak sosial luas.

Dai nasional, Ustadz Munawir Ngacir, dalam tausiyahnya, menekankan bahwa kekuatan bangsa bermula dari keluarga yang berkah dan lembaga yang bersinergi.

“Kita tidak mungkin membangun Indonesia Emas jika rumah tangga dan lembaga sosial kita berjalan sendiri-sendiri. Diperlukan kesalingan, saling menguatkan dan saling mendoakan,” ujar Ustadz Munawir.

Ia menilai bahwa sinergi kelembagaan adalah bentuk aktualisasi dari nilai ukhuwah Islamiyah dan semangat gotong royong yang menjadi identitas bangsa Indonesia. Ketika lembaga keagamaan, pendidikan, dan ekonomi saling mendukung, maka lahir tatanan sosial yang berkeadilan dan berkelanjutan.

Dalam kegiatan tersebut, BMH menunjukkan komitmennya untuk terus menjembatani kolaborasi lintas bidang. Dukungan dari Nano Bank Syariah menjadi salah satu contoh konkret. 

Melalui kemitraan ini, nilai-nilai dakwah, sosial, dan ekonomi dijalankan secara terpadu. Sinergi semacam ini menggambarkan upaya serius untuk membangun ekosistem keberkahan yang menguatkan masyarakat dari level keluarga hingga bangsa.

Perwakilan Nano Bank Syariah dalam sambutannya menyampaikan bahwa kolaborasi dengan lembaga zakat seperti BMH memiliki nilai strategis dalam memperluas dampak sosial.

“Kami percaya, pemberdayaan umat tidak hanya melalui bantuan finansial, tetapi juga dengan menumbuhkan semangat spiritual dan solidaritas sosial. Itulah ruh kolaborasi kami bersama BMH,” ungkapnya.

Keterlibatan dunia perbankan syariah dalam kegiatan keagamaan menjadi cermin bahwa ekonomi dan spiritualitas bukan dua hal yang terpisah. Dalam konteks pembangunan nasional, sinergi ini menciptakan ruang bagi lahirnya generasi produktif yang berakar pada nilai moral dan keberkahan.

Selain aspek ekonomi, acara ini juga diwarnai kisah inspiratif dari masyarakat yang meneguhkan makna perjuangan. Kisah Kayla, hafidzah muda yang berjuang menghafal Al-Qur’an bersama ibundanya, menjadi simbol ketekunan keluarga sederhana dalam menegakkan nilai keimanan. 

Sementara itu, akademisi Maharani Dian Permanasari, S.Ds., M.Ds., M.Phil., Ph.D., dari Institut Teknologi Nasional (Itenas), menegaskan pentingnya inklusivitas dalam mendidik generasi bangsa.

“Keluarga yang kuat dan lembaga yang inklusif akan melahirkan masyarakat yang berdaya dan bangsa yang berkarakter,” ujarnya.

Acara Kajian Akbar BMH ini menjadi momentum strategis untuk merekatkan berbagai elemen umat dan bangsa dalam satu visi: mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang berkeadilan dan berakhlak. 

BMH melalui pendekatan dakwah dan pemberdayaan sosial berupaya meneguhkan bahwa pembangunan nasional tidak semata berbasis ekonomi, tetapi juga harus berpijak pada nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan.

Humas Laznas BMH Imam Nawawi menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan besar membangun sinergi umat.

“Kami ingin memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak agar dakwah, pendidikan, dan ekonomi syariah dapat berjalan beriringan. Indonesia membutuhkan generasi yang bukan hanya cerdas, tapi juga amanah,” tuturnya.

Dengan semangat Munas ke-6 Hidayatullah, BMH menegaskan komitmennya sebagai penggerak sinergi anak bangsa. Melalui kolaborasi lintas lembaga, nilai gotong royong khas Indonesia menemukan relevansi baru dalam konteks modern. 

"Sinergi ini diharapkan mampu memperkuat pondasi spiritual bangsa sekaligus mempersiapkan generasi masa depan yang unggul dan berkarakter," pungkasnya.

Tags